Senin, 24 Maret 2014

AKI (Angka Kematian Ibu)

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pengertian angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau dalam masa kehamilan atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain.
Kematian ibu adalah kematian dari setiap wanita waktu hamil, persalinan, dan dalam 90 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, tanpa memperhitungkan tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. (WHO)
Sedangkan pengertian angka kematian ibu (maternal death) menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera.
Angka kematian ibu di Indonesia menurut survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) mencapai 307 dari 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2007 jumlahnya menurun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Pemerintah khususnya Kementrian Kesehatan (Kemenkes) masih dituntut bekerja keras menurunkannya hingga tercapai target Millennium Development Goal (MDG) 5, menurunkan AKI menjadi 102 dari 100.000 pada tahun 2015. Semoga harapan itu bisa tercapai demi meningkatnya kesehatan ibu hamil dan juga kesehatan anak.  
Secara definisi, menurut Depkes, Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu hamil, bersalin dan nifas (sampai 42 hari setelah bersalin), sebagai akibat dari kelainan yang berkaitan dengan kehamilannya atau penyakit lain yang diperburuk oleh kehamilan, dan bukan karena kecelakaan. Beberapa ahli menyebut kematian ibu adalah ukuran penting dari kematian suatu bangsa dan masyarakat serta mengindikasikan kesenjangan dalam kesehatan dan akses ke pelayanan kesehatan (Daniel, dkk, 2008). Kematian ibu merupakan permasalahan kesehatan publik global dan penurunan kematian ibu adalah prioritas agenda kesehatan dan politik di setiap negara (Chichakli, dkk, 2008).

BAB II
LANDASAN TEORI
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah terminasi kehamilannya tanpa memandang lama dan lokasi kehamilan.
Tinjauan tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi angka kematian ibu
1.      Faktor Reproduksi

a.       Usia
Dalam kurung reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35 tahun.
b.      Paritas
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan Keluarga Berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan.
2.      Komplikasi obstetric

1.      Perdarahan post partum
Pengertian
Perdarahan post partum adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah
       persalinan berlangsung. Perdarahan post partum dibagi menjadi dua bagian yaitu :


1)      Perdarahan post partum primer
      Perdarahan post partum primer terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab     
            utama Perdarahan post partum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa
            plasenta, dan robekan jalan lahir. Terbanyak dalam 2 jam pertama.
2)      Perdarahan post partum sekunder
   Berdasarkan  post partum sekunder terjadi setelah 24 jam petama.
      
Penyebeab utama perdarahan post partum sekunder adalah  robekan jalan lahir 
      
dan sisa plasenta dan membran.

                       Perdarahan post partum  yang disebabkan oleh atonia uteri  ataui sisa plasenta
           sering berlangsung sangat banyak dan cepat. Renjatan kerena perdarahan banyak
           segera akan disusul dengan kematian maternal, jika masalah ini dapat diatasi
           secara cepat dan tepat oleh tenaga yang terampil  dan fasilitas pelayanan
           kesehatan yang memadai.
2.      Retensio Plasenta
a.       Pengertian
Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam
      
serelah persalinan bayi. Plasena harus dikeluarkan kerena dapat menimbulkan
      
bahaya perdarahan
b.      Penyebab
1.      Plasenta belum lepas dari dinding uterus
2.      Plasenta sudah lepas akan tetapi belum dilahirkan
Plasenta belu lepas dari dinding uterus karena :
1.      Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta

2 komentar:

  1. Harrah's Atlantic City Casino Site - Lucky Club
    Live and exciting Atlantic City, NJ. Located in the heart of the Atlantic luckyclub.live City casino and within a short distance of Manhattan, Harrah's is

    BalasHapus
  2. Slots at The Wynn - JtmHub
    Check out our casino slot machines selection. Our wide selection of slot 전라남도 출장안마 machines 안성 출장샵 allow you to relax 강릉 출장샵 and unwind 인천광역 출장샵 while enjoying a life-changing 제주도 출장안마 experience

    BalasHapus